Saturday, 31 January 2015

Published 22:39 by with 2 comments

Mengenal CDN (Content Delivery Network)



CDN kepanjangan dari Content Delivery Network atau Content Distribution Network atau dalam bahasa indonesia disebut Jaringan Pendistribusian Konten. CDN adalah sebuah sistem jaringan server untuk mendistribusikan konten yang ada dalam sebuah aplikasi/web ke berbagai pengakses/pengguna di berbagai belahan dunia agar data/konten yang dikirim diterima lebih cepat. CDN diperuntukkan untuk website atau aplikasi yang pengaksesnya dari berbagai belahan dunia.

Cara Kerja CDN














Sebuah web atau aplikasi yang diakses secara online tentunya memiliki server pusat yang menyimpan seluruh data web tersebut. Ketika seseorang mengakses atau menggunakan layanan web tersebut, maka komputernya akan mengirim request http ke pusat server meminta data untuk ditampilkan. Setelah itu, server akan memproses permintaan itu dan mengirimkan data yang diminta komputer pengakses. Data ini bisa berupa halaman web, video, gambar dan sebagainya.

Nah, proses permintaan dan penerimaan itu tentunya membutuhkan waktu. Kecepatan proses tersebut ditentukan beberapa faktor. Salah satunya adalah jarak antara server dan komputer pengakses(client). Semakin jauh jaraknya, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk proses tersebut.

Oleh sebab itulah, website-website yang diakses dari berbagai belahan dunia perlu server-server lain yang ditempatkan di berbagai tempat di dunia agar pengaksesannya di wilayah tersebut lebih cepat. Server-server inilah yang disebut CDN server(CDNS). CDNS ini berisi salinan data-data dari server utama, sehingga ketika client mengakses web tersebut data yang diminta dan diterima bukan dari server utama, melainkan dari cdns sehingga prosesnya lebih cepat.

Begitulah kira-kira cara kerjanya. Oleh karena itu, jika anda mempunyai website yang pengaksesnya dari luar negeri, atau yang servernya lemot saya sangat merekomendasikan untuk memakai CDN. Dengan CDN, website anda bisa diakses lebih cepat 2 kali lipat bahkan lebih. Buktinya adalah website yang anda kunjungi ini. Server website ini memiliki kecepatan yang agak lambat, tapi setelah memakai CDN yang bahkan gratisan, kecepatannya bertambah 2 kali lipat.

Saat ini sudah ada banyak sekali layanan CDN baik yang gratis maupun yang berbayar. Yang gratis di antaranya adalah CloudFlare (direkomendasikan) dan Bootstrap CDN. Sedangkan yang berbayar misalnya MetaCDN dan MaxCDN.

Read More
      edit

Tuesday, 6 January 2015

Published 08:27 by with 11 comments

Apa itu JSON, AJAX, jQuery, dan AngularJS ?


JSON
JSON merupakan singkatan dari JavaScript Object Notation, merupakan format untuk pertukaran data seperti halnya XML. JSON sangat mudah dimengerti oleh manusia, karena formatnya yang sederhana. Bahkan tidak hanya manusia, oleh mesin pun JSON sangat mudah untuk dibaca. Untuk saat ini, sudah banyak bahasa pemrograman yang sudah mendukung penuh kehadiran teman baru kita ini. Tetapi apakah kita mau berkenalan lebih dekat lagi dengannya? Itu terserah teman-teman semua.

JSON telah dispesifikasikan di RFC 4627 oleh Douglas Crockford. Tipe media internet resmi untuk JSON adalah application/json. Sedangkan ekstensi file untuk JSON adalah .json.

Contoh JSON :
{"posts":[
            {
                "headline":"The Headline for post 1",
                "body":"Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipiscing elit.",
                "posted_on":"Feb 11, 2013",
                "posted_by":"username"
            },
            {
                "headline":"The Headline for post 2",
                "body":"Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipiscing elit.",
                "posted_on":"Feb 12, 2013",
                "posted_by":"anotheruser"
            }
]}


AJAX
AJAX singkatan dari “Asynchronous JavaScript and XML“, merupakan metode suatu laman web menggunakan JavaScript untuk mengirim dan menerima data dari server tanpa harus menyegarkan (refresh) laman itu. XML adalah sejenis markup language – seperti HTML, yang kerap dipakai untuk mengirimkan data melalui internet. Belakangan ini, JSON (“JavaScript Object Notation”) lebih populer dan bisa dibaca – secara bawaan (native) – oleh JavaScript.

Berikut uraian yang lebih ringkas:
AJAX: Asynchronous JavaScript and XML. Sebuah sistem untuk mengirim dan menerima data dari server tanpa penyegaran laman (page refresh). (contoh di bawah)
XML: eXtensible Markup Language. Sebuah bahasa untuk mengorganisir data arbitrer. Menggunakan banyak sekali kurung sudut (angle brackets): “<>”. (contoh)
HTML: HyperText Markup Language. Sebuah subset XML yang khususnya berfungsi untuk menjelaskan dan mengorganisir laman web. (contoh)
JSON: JavaScript Object Notation. Metode yang lebih modern untuk memindahkan paket data yang sering dipakai bersama dengan AJAX. Bisa dibaca secara bawaan oleh JavaScript. (contoh)
Sebuah contoh perintah AJAX bisa berjalan seperti berikut:
  • Client memanggil laman dari server
  • Server merespon panggilan dan mengirimkan laman
  • Client membuat perintah AJAX ke server dan memanggil lebih banyak data
  • Server mengirimkan data tersebut
  • Client memutakhirkan laman dengan data tersebut tanpa me-refresh laman.
Bagian “Asynchronous” merujuk pada fakta bahwa ketika JavaScript menyampaikan panggilan AJAX ke webserver, ia terus berjalan sampai memperoleh respon – ia tidak memblokir dan berhenti saat data sedang diproses oleh server.


jQuery
jQuery adalah sebuah library yang dibangun dengan menggunakan JavaScript untuk mengautomasi dan menyederhanakan perintah-perintah umum. Meskipun ada banyak library lain semacamnya, namun jQuery jauh lebih populer karena kemampuannya untuk menjalankan perintah pada peramban lama. jQuery berjalan pada browser bersamaan dengan JavaScript biasa. Ia terutama dipergunakan untuk animasi dan AJAX, yang cukup sulit untuk diprogramkan dengan vanilla JavaScript, namun bisa diketik dalam beberapa baris singkat dengan jQuery. jQuery dimasukkan dalam sebuah laman web dengan tag <script> tag; contohnya: 
<script src="./path/to/jquery.js"></script>
  jQuery juga memiliki banyak sekali plugin yang memperluas fungsionalitasnya melalui berbagai metode. 

Beberapa Fitur yang ada di JQuery :

  • Dalam Pemakaian menggunakan seleksi element DOM, sehingga website lebih dinamis  dan interaktif.
  • JQuery bisa memanipulasi Class pada CSS dan Support CSS 3
  • Event
  • AJAX
  • Efek-efek dan animasi
  • Ekstensi dan Plug-ins
  • Kompatibilitas dengan hampir semua Browser modern
  • Keperluan lain seperti : User Agent, Feature detection dan lainnya


AngularJS








AngularJS merupakan framework javascript berbasis open-source yang dirilis oleh Google pada tahun 2009. Merujuk pada situs resmi AngularJS yaitu (http://angularjs.org), akan kita dapatkan tagline berikut ini

"HTML Enhanced for Web apps!"

yang di Maksud dari tagline AngularJS ini adalah HTML yang ditingkatkan fungsinya untuk membangun web app. Melihat sejarah kemunculan HTML, awalnya HTML hanya digunakan untuk membuat dokumen statis (website) bukan untuk membuat web app. Nah, sekarang bayangkan kalau sejak awal HTML memang dikembangkan untuk membuat web app, seperti itulah konsep AngularJS.

AngularJS bukan merupakan pustaka (library) javascript melainkan sebuah framework yang solid untuk membangun web app, seperti framework javascript pada umumnya AngularJS mengadopsi konsep MVC (Model, View, Controller), meskipun menggunakan implementasi yang berbeda dengan konsep asli MVC. 

Sumber :
- jquery.com
- w3schools.com
- wikipedia.org
- angularjs.org





Read More
      edit